
Perlukah Ice Breaking dalam Pembelajaran?
Pembelajaran di kelas saat ini banyak tantang yang dihadapi oleh para guru. Tantang tersebut harus dihadapi dan mencari bagaimana ide untuk meningkatkan motivasi belajar. Sebenarnya dalam pembelajaran di kelas bukan sekedar kita mentrafer ilmu saja (tranfer of knowledge) namun mentranfer nilai-nilai yang bernanfaat pada kehidupan (tranfer of value).
Pembentukan nilai-nilai tak terlepas dari pembentukan karakter akan menjadi budaya. Tak bisa dipungkuri bahwa penguatan karakter saat ini diperlukan dan motivasi ketika awal pembelajar sangat mempengaruhi jalan proses pembelajaran selanjutnya.
Untuk itulah ice breaking sangat diperlukan untuk memberikan suasana kelas lebih hangat, mendekatkan komunikasi antar siswa dan juga interaksi guru. Ice breaking adalah suatu kegiatan yang bisa kita lakukan dengan tujuan untuk mencairkan suatu suasana. Istilah “Ice breaking” sendiri berasal dari dua suku kata bahasa Inggris, yang memiliki arti pemecah es. Kegiatan ini agar bisa menghilangkan berbagai perasaan yang ada, seperti jenuh, capek, dan sebagainya.
Hal ini menjadi jembatan untuk memasuki materi yang akan dipelajari. Selain itu meningkatkan fokus, konsentrasi dan gairah awal untuk melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan, menarik dan menantang, sehingga meningkatkan daya atensi siswa ke guru. Membangun suasana yang friendly, sehingga bisa lebih mudah diikuti dan dimengerti. Selain itu juga mendorong siswa untuk mempunayai rasa saling memiliki terhadap lingkungan belajar di sekolahnnya.
Beberapa ice breaking yang bisa dilakukam di kelas, seperti sambung kata, yel-yel, tebak gambar, jenis-jenis lagu, jenis humor, siapa dia, jenis tepak tangan, game, joke joke ringan, sambung gambar dan lain lainnya disesuaikan disetiap mata pelajaran. Di pembelajaran PPKn contohnya bisa dikemas dengan penguatan nilai- nilai Pancasila dengan uji konsentrasi menyambung kata demi kata bunyi sila-sila Pancasila berurutan sesuai dengan tempat duduk dengan lesan dan harus cepat. Sehingga menciptakan rasa percaya diri siswa dan berani mengungkapkan dengan cepat dan tepat.
Dalam penguatan nasionalisme juga anak-anak diajak bernyayi lagu-lagu daerah dan tebak lagu daerah. Sehingga siswa bukan hanya mengingat namun juga dengan diiringi lagu menjadi daya serap lebih cepat selain itu juga membuat suasana riang gembira. Juga melakukan gerakan-gerakan dengan senam sederhana mengikuti instruksi guru. Hal tersebut sangat mengairahkan selain menimbulkan gelak tawa juga semangat, meningkatkan kecerdasan psikomotorik. Sehingga kemudian dapat menggiring pembelajaran lebih lancar dan cair.
Ternyata siswa-siswa bisa lebih menyerap materi yang diajarkan karena sudah terbangun komunikasi yang bagus dan juga mengikuti pembelajaran dengan senang, tidak melelahkan dan tidak membosankan. Rangsangan dalam pembelajaran seperti kegiatan ice breaking itulah yang mempengaruhi proses pembelajaran. Tak terlepas proses pembelajaran terdiri dari input, proses dan output. Dari sisi input sebelum memasukan materi memberikan rangsangan berupa ice breaking tersebut. Harapannya dengan begitu pembelajaran lebih bermakana dan berkesan.
Ditulis oleh : Desi Ariani, S.Pd., Gr. (Guru PPKn)
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Membangun Karakter Religius dan Nasionalis di Era Globalisasi
Di era globalisasi, dunia seolah tanpa batas. Informasi, budaya, dan gaya hidup dari berbagai belahan dunia dengan mudah masuk ke kehidupan sehari-hari, termasuk ke lingkungan siswa. Ha
Personal Branding untuk Masa Depan: Pentingnya Punya Portofolio Online
Sebagai guru Bisnis Digital, saya sering mendengar siswa bertanya, "Apa sih gunanya belajar branding? Kan saya cuma siswa?" Jawaban saya selalu sama: "Personal branding bukan cuma buat
Gagrak Ngayogyakarta: Pesona Tata Krama dan Tradisi yang Tak Lekang Waktu
Ketika berbicara tentang Yogyakarta, pikiran kita sering terbayang suasana kota yang ramah, adat yang terjaga, dan masyarakat yang penuh tata krama. Salah satu warisan budaya ya
Self-Love: Mencintai Diri Sendiri, Kalau Bukan Kamu Siapa Lagi?
Fase remaja merupakan transisi dari fase anak ke fase remaja baik secara fisik maupun psikologis fase remaja juga merupakan tahap pengembangan identitas dalam kaitannya dengan kebingung
Peningkatan Kreativitas Siswa Melalui Pembelajaran Menggambar Komik Edukatif
Kreativitas adalah salah satu keterampilan esensial di abad ke-21, yang sangat penting untuk perkembangan pribadi dan profesional siswa. Di tengah perkembangan teknologi dan informasi y
Belajar Akuntansi dengan Mudah !!
Berawal dari sebuah kisah seorang pemuda yang ingin membuka usaha. Di sebuah kota kecil, seorang pemuda bernama Andi sangat tertarik dengan dunia bisnis. Namun Andi merasas kesulitan s
Kumpulan Karya Sastra Jawa Siswa SMK Koperasi Yogyakarta
Kumpulan karya sastra Jawa memiliki kekayaan yang mendalam dan beragam, mencakup berbagai genre seperti puisi, prosa, dan drama. Karya-karya ini sering kali mencerminkan nilai-nilai bud
"Ekstrakurikuler: Pilar Penting dalam Mengembangkan Potensi Akademik dan Karakter Siswa"
Ekstrakurikuler memiliki peranan penting dalam mendukung potensi siswa di bidang akademik. Melalui berbagai kegiatan di luar kelas, siswa dapat mengembangkan keterampilan yang mendukung
Pentingnya Berkegiatan di Sekolah sebagai Bekal Masa Depan
Sekolah bukan hanya tempat menuntut ilmu di dalam kelas, melainkan juga arena besar untuk berkegiatan, mengasah kemampuan, dan mempersiapkan diri menghadapi masa depan. Bayangkan jika s
Pesan Untuk Alumni
Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh “ Selamat anda dinyatakan LULUS “, disaat pengumuman kelulusan disampaikan banyak yang merasa lega, bahagia dan bersyukur atas ap